Ibu, tiada kata yang dapat menggambarkan kasih sayang mu kepada kita.
Beliau mengandung kita 9 bulan lamanya.
Dalam proses ini ibu selalu tak sabar menanti kehadiran kita di dunia.
Ibu rela makan makanan yang rasanya tidak seenak makanan yang dia makan biasanya , hanya demi kesehatan kita didalam kandungan nya, agar gizi kita terpenuhi dengan baik.
Ibu rela walau karena kita, dia sulit tidur dan lebih sulit melakukan pekerjaan lain.
Ibu rela walau wajahnya menjadi jelek berjerawat, menjadi gemuk tak berbentuk.
Ibu selalu mengusap mesra kita , membacakan shalawat, memberikan doa-doa baik untuk kita.
Ibu tak pernah terlewatkan memutar musik klasik dan murotal dengan harapan kita dapat tumbuh dengan baik.
Ibu tak pernah mengeluh, bahkan ibu sangat bahagia menunggu kehadiran kita didunia walau banyak pengorbanan yang beliau lakukan.
Saat proses persalinan, ibu bahkan rela mempeetaruhkan nyawanya untuk melahrkan kita.
Setelah kita lahir, betapa bahagia nya ibu.
Ibu merawat kita, berusaha memberikan yang terbaik untuk kita.
Memberikan ASI nya untuk kita, walau harus makan berbagai sayuran yang mungkin beliau tak suka, walau harus menahan rasa sakit saat menyusui kita, walau harus menahan kantuk untuk menjaga kita apabila kita terbangun di malam hari.
Saat kita mulai dapat makan, ibu rela belajar memasak makanan yang cocok untuk kita, memasak semua dengan penuh cinta.
Walau mungkin sebelumnya ibu tidak pandai memasak.
Saat kita hendak belajar berjalan, ibu pula yang mengajarkan kita.
Dengan sabar membangunkan kita yang berkali-kali terjatuh, mengusap lutut kita yang kotor dengan mesra.
Semakin kita tumbuh besar, ibu mempersiapkan semua yang terbaik untuk kita.
Kebutuhan kita, sekolah kita dan lain sebagainya.
Kadang mungkin ibu akan marah kepada kita apabila kita melakukan kesalahan.
Tp itulah cara ibu mendidik kita agar kita tahu mana yang benar ataupun tidak.
Betapa banyak yang ibu lakukan untuk kita.
Betapa banyak pengorbanan ibu.
Tetapi kita?
Apa yang sudah kita berikan kepada ibu?
Kita seolah lupa, atau sengaja pura-pura lupa atas semua pengorbanan ibu.
Saat ibu marah karena kita melakukan hal yang tidak ibu sukai.
Kita dengan serta merta menduga ibu tidak sayang kepada kita, tidak tau apa yang kita inginkan.
Disaat ibu meminta kita untuk tidak pulang larut.
Kita menganggap ibu mengekang kita, tidak memberi kita ruang untuk bergaul dengan teman sebaya.
Disaat ibu memberi nasihat untuk kita, kita sering mengabaikan dan tidak mengindahkan nya.
Betapa ibu menyayangi kita.
Namun kita sering melupakan itu.
Seburuk apapun kita, ibu tidak akan pernah merusak citra kita.
Ibu akan tetap membanggakan kita, anaknya.
Ibu melakukan itu semua tanpa pamrih.
Ibu tidak pernah meminta balasan dari kita .
Ibu, maafkan anakmu yang sering melupakan jasa-jasa mu.
Ibu, maafkan anakmu yang mungkin pernah dengan tidak sengaja menyakiti hati mu.
Ibu, maafkan anakmu yang lupa untuk mengucapkan terima kasih atas semua pengorbanan mu.
Ibu, maafkan anakmu yang mungkin hanya untuk sekedar mengucapkan "I Love You" saja tidak pernah.
Ibu, maafkan anakmu yang sering lupa menanyakan, apakah ibu sudah makan atau belum hari ini.
Ibu, maafkan anakmu yang lebih banyak meluangkan waktu untuk bekerja dan berkumpul dengan teman-teman daripada untuk mengobrol dengan mu.
Ibu, maafkan anakmu yang belum bisa membalas semua yang telah engkau lakukan untuk kami.
Walau kata "I LOVE YOU" tidak pernah keluar dari lisan kami, tetapi kami MENCINTAIMU ibu. Sungguh mencintaimu.
Ibu, maafkan anakmu.